24/04/2012



::..ANTARA JENIS MAKANAN YANG ADA DI DALAM NERAKA..::

1) ZAQQUM
Firman Allah swt: Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa.
Ia bagaikan kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air
yang amat panas. (43 – 46 : ad-Dukhan)
Firman Allah swt: (Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.?
Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai ujian bagi orang-orang yang zalim
(samada mereka percaya atau tidak). Sesungguhnya ia adalah sebatang pohon yang tumbuh
dari dasar neraka. Buahnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka sesungguhnya mereka
benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu sehingga memenuhi perutnya dengan
buah zaqqum itu. (62 – 66 : as-Saffat).
Ibnu Abbas berkata: “Sesungguhnya Nabi saw membaca ayat ini: “bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam
keadaan beragama Islam.”
Rasulullah saw bersabda: “Sekiranya setitis zaqum menitis ke dunia nescaya akan merosakkan
seluruh kehidupan ahli dunia. Bagaimana keadaan orang yang setiap hari buah zaqum menjadi
makanannya?”
Hadis riwayat Tirmizi, Nasaie, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban. Syekh Syuaib menyatakan sanad
hadis ini sahih.
Imam Ibnu Kathir berkata: “Allah swt menyatakan mereka memakan pokok ini walaupun rupanya
sangat buruk dan sangat hodoh. Tambahan lagi dengan rasanya yang tidak sedap dan bau yang
busuk. Mereka terpaksa makan kerana tidak ada yang lain.”
2) GISLIN
Firman Allah swt: Maka tiada seorang temanpun baginya pada hari ini di neraka ini Dan tiada
(pula) makanan sedikitpun (baginya) kecuali dari darah dan nanah. Tidak ada yang memakannya
kecuali orang-orang yang berdosa. (35-37 : al-Haqqah).
Ulama berselisih pendapat terhadap hakikat Gislin seperti berikut:
1. Nanah ahli neraka yang keluar dari luka dan kemaluan mereka. (Ibnu Abbas)
2. Pohon yang menjadi makanan ahli neraka. (Dahhak dan Rabie bin Anas)
3. Air dari basuhan daging dan darah ahli neraka. (Akhfasy)
3) DARIE’
Firman Allah swt: Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri. yang tidak
menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar. ( 6 dan 7 : al-Ghasiah)
Para Ulama berselisih pendapat terhadap Darie’. Diantaranya adalah seperti berikut:
1. Tumbuhan yang berduri yang melata di tanah. (Pendapat Ikrimah, Mujahid dan kebanyakan
ulama tafsir).
2. Batu (pendapat Said bin Jubair).
3. Tumbuhan hijau yang busuk. Ianya dilemparkan laut ke daratan. (pendapat Khalil).
4. Pohon berasal dari api neraka. (Pendapat Ibnu Abbas)
Pendapat yang dipilih adalah seperti yang dinyatakan oleh Imam Qurtubi:
“Pendapat yang lebih jelas adalah ianya pokok yang berduri seperti ianya di dunia. Daripada
Ibnu Abbas ra, Nabi saw bersabda: “ Darie adalah sesuatu yang ada dalam neraka. Ia meyerupai
duri. Lebih pahit dari pokok lidah buaya. Lebih busuk dari bangkai. Lebih panas dari api.
Allah swt namakannya sebagai Darie.” (Hadis riwayat Ibnu Mardawiyah – sanadnya lemah)
4) MAKANAN YANG SUKAR UNTUK DITELAN
Karena sesungguhnya pada sisi Kami ada belenggu-belenggu yang berat dan neraka yang
menyala-nyala. Dan makanan yang menyebabkan tercekik di kerongkong dan azab yang pedih.
(12 – 13 : al-Haqqah)
Ibnu Abbas berkata: “Makanan yang tidak boleh ditelan dan tersangkut di halkum. Tidak boleh
turun ke perut dan tidak boleh dikeluarkan. Makanan ini adalah Gislin, Zaqqum dan Dharie.”

5) KELAPARAN YANG MENYEKSAKAN
Abu Darda berkata: Rasulullah saw bersabda: “ Dicampakkan rasa lapar kepada ahli neraka.
Kelaparan yang mereka rasai menyamai azab yang mereka alami dalam neraka. Lalu mereka menjerit
meminta tolong dan mereka pun diberikan Darie yang tidak menghilangkan kelaparan mereka. Lalu
mereka menjerit meminta makanan dan mereka pun dibawa makanan yang menyebabkan mereka tercekik.
Mereka teringat kalau tercekik didunia mereka hilangkan dengan air. Mereka pun meminta air minuman.
Lalu mereka diberi air yang sangat panas dengan besi-besi panjang yang berkapala sabit. Muka mereka
hangus terbakar apabila air ini menghampiri mereka. Segala isi perut terputus apabila masuk kedalam
perut mereka.
Hadis riwayat Tirmizi dengan sanad yang lemah. Kebanyakan apa yang disebut dalam hadis ini ada
disebut dalam ayat Quran dan Hadis sahih yang lain.
RUJUKAN:
Tafsir Qurtubi, Tafsir Ibnu Kathir, Tuhfatul Ahwazi, Sunan Tirmizi tahqiq syeikh Syuaib, Muntaqa
oleh Dr Yusuf Qardawi, Tazkirah oleh Qurtubi, Buhur Zahirah oleh Imam as-Safirani.

No comments:

Post a Comment